Tantangan Bagi Pejabat Muslim di Inggris - Portal Berita
Headlines News :
Home » » Tantangan Bagi Pejabat Muslim di Inggris

Tantangan Bagi Pejabat Muslim di Inggris

Written By Demo on Selasa, 29 Mei 2012 | 15.42

DEPOK - Baroness Warsi merupakan Muslimah Inggris pertama yang masuk ke dalam kabinet pemerintahan di Inggris. Warsi yang menjabat sebagai Menteri Urusan Keutuhan Masyarakat di kabinet Inggris, menurutnya banyak tantangan yang dihadapi seorang politisi Muslim di Kerajaan Inggris.

Warsi berbagi banyak cerita tentang keberhasilannya sebagai seorang imigran yang lahir dan berasal dari negara muslim untuk masuk ke dalam lingkungan pemerintahan Inggris. Hal itu dikatakannya di depan ratusan mahasiswa di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.

“Masyarakat Indonesia suka mendengar dan melihat dan berbagi cerita, saat ini saya ingin berbagi cerita bagaimana hubungan negara Barat dengan islam, saya lahir pada 1971 sebagai imigran dari Pakistan ke Inggris, saya punya tiga saudara kandung dan saya lahir dan tumbuh sebagai muslim tetapi di negara Barat, banyak profesi yang diterima disana sebagai muslim entah itu dokter, pengacara, akuntan,” ujarnya dalam sambutannya, Selasa (29/05/12).

Namun menurutnya sebuah kebanggaan baginya ketika dirinya bisa pergi kuliah dimana dan lulus di fakultas hukum. Tragedi 11 September 2001 lalu mengubah pandangan hidup banyak orang di negara Barat. Hal itu membuatnya tertantang untuk masuk ke dalam perubahan pandangan tersebut. 

“Tragedi itu mengubah pandangan saat sebelumnya isu ras, warna kulit menjadi isu utama, namun berubah menjadi isu agama, kemudian saya pun terlibat di dalamnya dengan masuk ke dalam parlemen untuk mendobrak perbedaan tersebut,” paparnya.

Perempuan itu pun berkampanye saat pemilu di dalam komunitas agama. Warsi juga berkampanye di tempat tinggalnya dengan menghadapi banyak tantangan.

“Hal itu menarik, banyak sekali tantangan yang harus saya hadapi sebagai muslim, namun pemberitaan media begitu positif dan bisa menerima saya, saya pun berkampanye di kelompok muslim, saya melawan perang Iraq bukan karena saya islam, tetapi hal itu memang harus diperjuangkan, sebagai seorang perempuan dan muslim saya harus berpikiran objektif,” jelasnya.

Warsi mampu menghadapi banyaknya pendapat yang tak bisa dipungkiri dimana di dalam Islam, sulit bagi perempuan untuk memimpin. Warsi menggunakan isu persamaan hak dan kesetaraan gender.

“Saya mengusung perang terhadap diskriminasi soal perbedaan warna kulit, gender, bahwa saya tegaskan wanita juga banyak memiliki kesempatan, dalam pidato saya, saya tegaskan tak pernah membeda – bedakan identitas seseorang, saya pun biasa berpidato tak hanya di dalam komunitas muslim saja, tapi di banyak tempat,” tandasnya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

topads

Sport

sport
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Portal Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger