"Kami sudah komunikasi lewat telepon seluler. Kondisi Inamah saat ini sudah ditemukan. Kata anak saya, majikannya jahat. Ia dilarang telepon ke tanah air dan dilarang keluar rumah," ungkap Ma'rup (55), ayah kandung Inamah, Selasa (3/1/2012) sore.
Kata dia, komunikasi terakhir dengan Inamah terjadi Desember 2011 atau jelang pergantian tahun. Melalui telepon seluler, Inamah mengaku jika majikannya sangat jahat. Selain tidak boleh keluar rumah, Inamah juga dilarang berkirim surat maupun berhubungan langsung lewat telepon kepada keluargannya di Malang.
Ma'rup mengatakan majikan Inamah bernama Saleh Al Musyarah dengan alamat Arab Saudi CC-763 PO.BOX 129 Dahran ARD/31923. Kata Ma'rup lagi, anaknya berangkat ke Saudi pada tahun 1999 lalu melalui petugas lapangan bernama Leny, warga Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Melalui jasa Leny inilah, Inamah akhirnya dibawa ke Jakarta dan berangkat ke Arab Saudi melalui PT PBAS. Saat itu, Inamah tidak sendirian. Melainkan, berangkat ke Saudi dengan Marsi (51), ibu Kandung Inamah.
"Kontrak kerja pertama dulu 2 tahun. Ternyata, saya tidak satu PT dengan anak saya. Sehingga, begitu tiba di Malang, anak saya belum pulang. Saat kami cari, PT juga tidak mengetahui keberadaan anak saya," sesal Marsi.
Marsih menambahkan upaya keluarga untuk mencari Inamah serasa buntu sejak beberapa tahun lamanya. Marsi bahkan sudah melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek Gedangan dengan Laporan Polisi bernomor 560/421.651/2011 tertanggal 21 Juli 2011 lalu.
"Saya berharap anak saya cepat pulang. Dari komunikasi dengan Inamah beberapa waktu lalu, anak saya tidak bisa pulang karena disekap majikannya," kata Marsi yang mengetahui kondisi anaknya sehat setelah diam-diam Inamah menitipkan surat pada teman TKW asal Jawa Barat untuk disampaikan pada keluargannya di Malang berikut nomor telepon dari Inamah. [beritajatim.com]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !