AS: Kekuatan Inti Al Qaeda Sudah Hilang

WASHINGTON - Satu tahun setelah pasukan Amerika Serikat (AS) menyerbu persembunyian Osama bin Laden, pihak intelijen AS meyakini  bahwa kekuatan inti Al Qaeda saat ini sudah melemah. Namun afiliasinya masih menjadi ancaman bagi AS.

Bagi AS, pihak Al Qaeda yang melancarkan serangan 11 September 2001 silam, sudah kehilangan kekuatan intinya. Meskipun Ayman Al Zawahiri menjadi pimpinan baru jaringan teroris internasional tersebut, serangan ke AS masih dimungkinkan.

Tetapi Al Zawahiri saat ini masih dipusingkan oleh kekuatan Al Qaeda di Pakistan yang berusaha bertahan dari gempuran AS dan pasukan Pakistan. Serangan dari pesawat pengebom tak berawak milik AS, dikabarkan sudah memperkecil ancaman dari Al Qaeda.

Namun, loyalis Al Qaeda seperti di Al Qaeda wilayah Semenanjung Arab (AQAP), masih memiliki kekuatan yang berbahaya. Meski saat ini AQAP belum mampu melancarkan serangan ke dalam AS, mereka masih bisa menyerang target milik negara Barat yang berada di luar negeri.

Mereka juga membangun prajurit yang kuat dan para ahli untuk merencanakan aksi kekerasan.

"Mereka akan mencari kesempatan untuk menyerang kepentingan Barat di wilayah operasinya. Namun tiap kelompok memiliki niat berbeda dan kemampuan berbeda untuk melancarkan rencana (serangan) itu," ucap Deputi Direktur Intelijen Nasional AS Robert Cardillo, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (28/4/2012).

"Afiliasi Al Qaeda seperti di Yaman, Somalia, Irak dan Afrika Utara memang bersumpah untuk bersatu bersama Zawahiri. Namun dirinya tidak menunjukkan kepemimpinan yang luar bisa," imbuh Cardillo.

Cardillo menambahkan, akan ada debat panas mengenai jihad lokal dengan jihad global di dalam tubuh organisasi teroris internasional itu. Contoh positif hilangnya kekuatan inti Al Qaeda, seperti kegagalan untuk membajak Revolusi Arab seperti di Mesir, Tunisia atau Libya.

Namun Cardillo menilai, yang patut diwaspadai saat ini adalah upaya Al Qaeda untuk melakukan kerja sama dengan para pemberontak di Suriah. Bila Pemerintah Suriah gagal untuk menjaga keamanan negaranya, kemungkinan besar Al Qaeda bisa melakukan penyusupan di wilayahnya.