CALIFORNIA - Ribuan tahun lalu, planet Mars mengalami periode dimana serangan asteroid dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Kini, para astronom mengemukakan bahwa jumlah tabrakan astreroid yang intens menjadi salah satu faktor utama yang mendorong naiknya temperatur di planet Mars.
Dilansir Softpedia, Kamis (24/5/2012) dengan adanya hantaman asteroid di planet yang dijuluki planet merah tersebut, bisa menimbulkan efek pemanasan global. Ilmuwan mengungkapkan, memahami terjadinya peristiwa alam di planet itu adalah penting.
Sebab, seperti yang diketahui bahwa planet merah itu merupakan planet yang berpotensi memunculkan tumbuh dan berkembangnya kehidupan, namun kini dikabarkan menjadi tanah yang tandus.
Bukti geologis menunjukkan bahwa planet Mars tidak hanya memiliki danau, sungai dan delta yang mengandung zat cair di permukaannya. Akan tetapi terdapat pula samudera besar yang ada di bagian utara.
Kabarnya, fenomena global warming atau pemanasan global itu mengakibatkan unsur air pada planet Mars menghilang. Sebagian juga menghilang melalui atmosfer serta sebagian lainnya terkubur di dalam lapisan es.
Para ilmuwan pernah mengatakan bahwa Mars bisa menjadi tempat yang cocok bagi kehidupan. Namun dengan titik ini, tampaknya tidak akan lagi terjadi efek pemanasan global.
Berdasarkan studi pada cekungan Argyre, tercipta sebuah kawah dengan ukuran lebar 1140 kilometer (710 mil) dan memiliki usia 3,8 miliar. Cekungan tersebut menunjukkan bahwa tabrakan yang terjadi mampu merilis energi sekira 100 miliar megaton TNT dan mengangkat suhu permukaan sekira ratusan derajat.
Dampak hantaman tersebut kabarnya lebih kuat ketimbang tabrakan yang memicu kepunahan dinosaurus di zaman Cretaceous-Paleogene. Asteroid yang pernah menghantam bumi tersebut diyakini memiliki ukuran lebar diameter sekira 100 hingga 200 kilometer (60 sampai 120 mil).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !