Ditanya Tentang Kecelakaan Maut, Kapolri: Afriani Itu Siapa?

JAKARTA- Kapolri Jenderal Timur Pradopo ternyata tak terlalu mengikuti perkembangan kasus kecelakaan maut yang melibatkan Afriani Susanti, pengemudi Xenia yang menewaskan sembilan orang di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat.

Pasalnya, ketika sejumlah wartawan menanyakan perkembangan kasus Afriani, Timur justru bingung menjawabnya. Dia malah balik bertanya kepada wartawan.

"Afriani, itu siapa?" kata Kapolri di sela rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (1/2/2012).

Barulah, setelah dijelaskan wartawan terkait Xenia maut, dia baru bisa menjawabnya. Namun jawabannya pun seperti biasa, singkat. “Oh, kan sudah diproses masalah narkoba selain masalah kecelakaan, sekali lagi itu masih dalam perkembangan lebih lanjut,” katanya.

Afriani Susanti kini bakal dijerat dengan pasal tentang pembunuhan. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan penerapan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan untuk tersangka Afriani Susanti udah melalui proses penyidikan secara mendalam.

Diakuinya penerapan pasal tersebut menimbulkan pro kontra dikalangan ahli hukum. Pertanyaan muncul, apakah kasus kecelakaan bisa dijerat pasal pembunuhan, sementara peristiwa itu terjadi bukan atasar keinginan tersangka.

Kata Rikwanto, penerapan pasal pembunuhan berdasarkan analisa terhadap tempat kejadian perkara, apa yang dilakukan tersangka sebelum kecelakaan, keterangan saksi, ahli transportasi, ahli hukum dan ahli kesehatan. "Dalam rapat gelar perkara ini memungkinkan diterapkan pasal 338. Tentunya kita sudah koordinasi dengan Kejaksaan untuk penerapan pasal ini," ujarnya.