Peristiwa semburan lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memasuki usia enam tahun besok (29/5). Namun, semburan masih terlihat aktif. Pembayaran ganti rugi pada korban pun belum tuntas.
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mencatat rata-rata volume lumpur yang keluar berkisar 10 hingga 15 ribu meter kubik per hari.
Selain itu, PT Minarak Lapindo Jaya belum melunaskan pembayaran ganti rugi. Sebanyak 4.229 dari 13.286 berkas korban lumpur belum dilunasi. Nilai ganti rugi mencapai sekitar Rp920 miliar.
Ada pula korban yang belum dapat menikmati pembayaran sama sekali, yaitu sebanyak 73 berkas dengan nilai ganti ruhi Rp27,5 miliar. Mereka dinyatakan belum lolos verifikasi sengketa lahan.
Lantaran itu, mereka bertahan menduduki tanggul di titik 25 sejak enam pekan silam. Mereka juga melarang petugas BPLS melakukan kegiatan apapun di kolam lumpur.
Warga mengaku akan meninggalkan tanggul apabila ganti rugi sudah dilunasi. Sementara pihak PT Minarak Lapindo menjanjikan akan membayar ganti rugi, Juni mendatan
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mencatat rata-rata volume lumpur yang keluar berkisar 10 hingga 15 ribu meter kubik per hari.
Selain itu, PT Minarak Lapindo Jaya belum melunaskan pembayaran ganti rugi. Sebanyak 4.229 dari 13.286 berkas korban lumpur belum dilunasi. Nilai ganti rugi mencapai sekitar Rp920 miliar.
Ada pula korban yang belum dapat menikmati pembayaran sama sekali, yaitu sebanyak 73 berkas dengan nilai ganti ruhi Rp27,5 miliar. Mereka dinyatakan belum lolos verifikasi sengketa lahan.
Lantaran itu, mereka bertahan menduduki tanggul di titik 25 sejak enam pekan silam. Mereka juga melarang petugas BPLS melakukan kegiatan apapun di kolam lumpur.
Warga mengaku akan meninggalkan tanggul apabila ganti rugi sudah dilunasi. Sementara pihak PT Minarak Lapindo menjanjikan akan membayar ganti rugi, Juni mendatan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !