PM Israel Berhenti Berbicara Tentang Serangan ke Iran

YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memperingatkan para pejabat di pemerintahannya untuk berhenti mengeluarkan pernyataan terkait kemungkinan serangan yang akan dilakukan Israel terhadap Iran.

Pernyataan PM Netanyahu itu khususnya ditujukan kepada sejumlah pejabat militer dan menteri di pemerintahan yang dianggapnya terlalu sering berkomentar tentang potensi serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.

Harian Israel Maariv melaporkan, seorang pejabat senior yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Netanyahu menyampaikan peringatan itu dalam pertemuan dengan menteri dari Partai Likud pada Minggu 5 Februari 2012.

"Sudahlah, berhenti mengoceh! Berbagai pernyataan telah menyebabkan dampak besar, menempatkan Israel di garis depan dan merusak sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Eropa terhadap Iran," ujar Netanyahu seperti dikutip AFP, Senin, (6/2/2012).

Peringatan itu datang setelah pekan lalu pejabat militer senior dan tokoh politik Israel, termasuk Menteri Dalam Negeri  Moshe Yaalon, mengatakan bahwa situs nuklir Iran rentan terhadap serangan Israel.

Menurut Netanyahu, pernyataan pejabat Israel terkait kemungkinan serangan ke Iran telah menyeret Amerika Serikat (AS) masuk dalam pusara konflik dan membahayakan kepentingan AS di seluruh dunia.

Namun Minggu kemarin Presiden AS Barack Obama mencoba meredam spekulasi mengenai serangan itu, dengan mengatakan AS tidak akan mendukung serangan Israel terhadap Iran.

"Saya tidak berpikir Israel telah membuat keputusan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran," ujar Presiden Obama.