Siapa Dalang Dibalik Ricuh Internal Partai Demokrat?

JAKARTA- Elite partai Demokrat dikabarkan mengalami perpecahan dalam menyikapi nasib Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Anggota dewan pertimbangan partai berlambang Mercy itu, Ajeng Ratna Suminar  mengatakan Demokrat telah mengantongi empat nama untuk ditunjuk menggantikan posisi Anas bila dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi.

Namun, hal itu dibantah oleh anggota Dewan Pertimbangan Partai Demokrat lainnya, Hayono Usman. Hayono menjamin, tak ada penyebutan nama dalam rapat internal Demokrat di Kemayoran 23 Januari lalu.

Saling bantah diantara kader Demokrat bukanlah sekali ini terjadi, sejumlah kader pun saling berbeda pendapat dalam menyikapi persoalan Anas Urbaningrum.

Menurut Politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, memang ada sejumlah kalangan yang ingin menghabisi karir Anas. Lantas siapa aktor dibalik semua kekisruhan di Partai Demokrat?

“Permasalahan ini digarap oleh orang eksternal, dan juga internal partai. Orang-orang yang bermain di internal ialah mereka, orang-orang demokrat yang syahwat politiknya belum tertata dengan baik,” kata Pasek Suardika kepada okezone, Senin (30/1/2012) malam.

Kelompok yang disebut Pasek memiliki syahwat politik belum tertata itulah yang diduga memperkeruh keadaan dan menghembuskan wacana penggantian Ketua Umum. “Mereka  lupa arahan pak SBY, padahal sudah tegas, kongres sudah berakhir dan tidak ada lagi wacana untuk ketua umum,” katanya.

Pasek menegaskan, kelompok itu telah menabrak arahan Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono, karena mereka masih berkutat untuk mengejar posisi ketua umum, sementara tahun ini adalah tahun kerja. “Mereka-mereka itu sebaiknya kita doakan, Sebaiknya enggak usah menggunjingkan ketua umum tapi seharusnya mengawal program. Saatnya ngomong politik itu 2013 bukan sekarang karena menjelang 2014,’ katanya.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang siapa orang dibalik kekisruhan partai Demokrat saat ini, Pasek enggan menyebutkannya secara pasti. “Saya tidak mengidentifikasi secara personal, tapi bisa lihat sendiri dari komentar-komentar, siapa yang fokus bekerja siapa yang hanya mengincar jabatan Ketum,” katanya.
(ugo)